Karena diam adalah bahasa yang hanya bisa dipahami dengan hati. Hanya
hati yang jernih, yang bisa melihat diam sebagai sebuah puisi indah,
sebagai sajak panjang dalam malam-malam sunyi.
Karena diam adalah
bahasa yang hanya dipahami oleh diri sendiri dan Tuhan. Memilih diam,
adalah memilih bercakap dengan diri sendiri. Dan hanya Tuhan yang tahu.
Sebab itu aku memilih diam. Sebab aku tahu, Tuhan tidak akan pernah diam
saja. Dia berbuat sesuatu dan aku tidak tahu. Tapi aku selalu tahu,
bahwa Dia tidak sekalipun berniat buruk padaku.
Karena diam adalah
bahasa yang selama ini disampaikan bumi kepada langit. Hujan kepada
tanah. Angin kepada pucuk-pucuk bunga. Tanah kepada akar pohon. Malam
kepada pagi. Dan kini diam adalah bahasa yang aku sampaikan kepadamu.
Sebab
alam mengajarkan cinta dalam diamnya. Memelihara cinta dalam diamnya.
Memanjatkan cinta dalam bahasanya. Sebab semesta mengajarkan kasih
sayang dalam diamnya. Mengajarkan keindahan dalam heningya. Dan
ketenangan selalu berhubungan dengan keheningan
Tidak perlu banyak
bicara dan banyak tingkah untuk mengungkapan bahasa ini. Sebab, telah
aku tahu bahwa meski diam. Tuhan tidak akan diam saja.
by : Kurniawangunadi
Kamis, 12 Juni 2014
TUHAN TIDAK PERNAH TINGGAL DIAM
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar