Minggu, 25 Agustus 2013

Wanita Tangguh!!

Wanita Tangguh!!!
Kecemasan, kekhawatiran, ketakutan, bingung, dan galau, sangat wajar dialami oleh jiwa-jiwa yang punya rasa. Iya kan?? Terutama kita kaum hawa. Karena banyak yang bilang, ‘rasa’ lebih mendominasi wanita ketimbang ‘pikiran’. Uppss… Apa iya???!! Sedikit nggak sepakat siih, karena kebanyakan persepsi kaum Adam yang ku tangkap tentang hal ini, jadi sedikit mendiskriminasikan kaum wanita. Mereka bilang, wanita itu kalau bicara suka nggak pakai logika… Hemm, gitu ya??? (hehe, ya iyalah… secara, bicara bukannya pakai mulut, saudaraku?? ). Yaah, mungkin ada benarnya sih… ‘Rasa’ lebih mendominasi wanita ketimbang ‘pikiran’. Makanya kebanyakan wanita kalau berbicara sering menggunakan kata-kata “pe-ra-sa-an”. Contohnya, “Perasaan, bukan aku yang salah…”, “perasaan, nggak gitu deh…”. Biasanya sih akan berbeda kalau laki-laki yang bicara, kata-katanya jadi seperti ini, “Saya pikir, bukan saya yang salah”, “seharusnya, nggak gitu deh”. Ini membuktikan kalau laki-laki lebih senang menggunakan logika ketimbang perasaan. (Allahualaam, itu hanya kesimpulan pribadi. Silakan berkomentar, tapi cukup dalam hati… )

So, menyikapi perihal ‘rasa’ di atas, jangan lupa, bahwa Allah swt juga mengaruniakan pada setiap manusia (baik laki-laki maupun perempuan) akal dan pikiran yang seharusnya bisa membatasi ruang gerak rasa. Agar rasa muncul tak melebihi batas nalar manusia.

Yaa An-Nissa, seharusnya kita bersyukur bahwa Allah swt melebihkan kita pada sisi rasa. Jangan justru melemahkan diri karena hal itu. Menjadikan posisi wanita sebagai makhluk yang patut dikasihani. Menjadikan air mata sebagai senjata pamungkas agar yang lain iba. Mungkin kita tak bisa berlari dari kenyataan, bahwa “Wanita itu perasa”, “Wanita itu sensitif”. Bagiku kata-kata itu tak ada yang salah. Aku sebagai wanita berkata ‘itu fakta!!’.

Tapi aku tetap meyakini, bahwa ketika ‘rasa’ dan ‘logika’ bersinergi dalam diri seorang wanita, itu akan menjadi kekuatan yang luar biasa yang tak bisa diungkapkan oleh kata. Yahh, “Wanita Luar Biasa” atau aku lebih senang menyebutnya “Wanita Tangguh”.

Jangan terlalu berlebihan, kawan… membayangkan ‘Wanita Tangguh’ seperti wanita perkasa. Bagiku, Wanita Tangguh adalah mereka yang memiliki sifat sekeras batu karang. Wanita tangguh memperlihatkan keberaniannya meskipun sebenarnya ia sedang merasa ketakutan. Wanita tangguh memberikan yang terbaik kepada orang lain agar orang tersebut bahagia meski ia terluka, khususnya orang-orang yang mereka cintai. Wanita tangguh mengetahui dengan jelas bahwa Penciptanya akan selalu menopang ketika ia lemah. Wanita tangguh memiliki iman bahwa sepanjang perjalanan hidupnya ia akan tumbuh semakin kuat. Wanita tangguh itu, tetap membawa serta kelembutan dalam tiap langkah kehidupannya, tapi ia memiliki kekuatan untuk melakukan sesuatu yang luar biasa. Tidak hanya mampu berfikir, tapi juga mampu bernegosiasi. Wanita tangguh, tidak menjadikan air matanya sebagai simbol bahwa ia sedang rapuh, tapi ia menjadikan air matanya untuk sekadar mengekspresikan kegembiraan, kegalauan, cinta, kesepian, penderitaan dan kebanggaan, untuk kemudian mengambil kekuatan setelahnya. Wanita tangguh mampu menyimpan kebahagiaan dengan caranya sendiri, dan ia juga mampu tersenyum bahkan saat hatinya menjerit.

Saat ini, aku merindukan wanita-wanita tangguh itu. Bahkan aku memimpikan bahwa aku adalah bagian dari mereka. Itu harapanku yang ku sampaikan sebagai doa kepada Pemilikku. Aku hanya wanita biasa yang ingin bisa setangguh Aisyah dan setegar Fatimah. Sungguh, kelak aku ingin berkumpul bersama mereka, tidak hanya di dunia tapi juga hingga ke surga.

Allahualambisawab….

Jumat, 05 Juli 2013

Perenungan Ruhani

Saudaraku,

Mungkin banyak orang yang belum mengerti, apa pentingnya kekuatan ruhani dalam menjalani hidup. Barangkali orang lebih banyak terpaut keindahan, dan kehebatan lahiriah, ketimbang keindahan dan kehebatan ruhani. Boleh jadi banyak orang lebih terpukau oleh kekuatan dan kebesaran lahiriah, daripada kekuatan dan kebesaran ruhani. Tapi kekuatan ruhani tetap menjadi kekuatan inti setiap orang. Ada roang yang fisik dan tubuhnya tinggi besar tapi ringan dihati dan tutur katanya manis. Dan itu membuat hati kita sejuk. Sebaliknya, ada orang yang tubuhnya kecil kurus tapi dia kasar dan memberi beban dalam hati. Bukankah itu semua tergantung kelembutan dan kekerasan jiwa atau ruhani? karenanya, cinta kasih atau kebencian semata-mata karena ruh. Sedangkan tubuh hanya mengikuti ruhnya.

Jumat, 21 Juni 2013

Video Dakwah Yang Menggetarkan Hati

Assalammu'alaikum wr wb..
kali ini saya mau share video dakwah yang disampaikan ustad Arifin Ilham...Sungguh semoga menjadi pengingat kita menjadi orang yang disayang ALLAH..tentunya temen-temen sekalian sangat mengharapkan ALLAH menyayangi kita kan maka dari itu jadilah apa yang dinasihati ustad Ilham berikut ini melalui video yang saya share..semoga bermanfaat buat kita semua..Aamin..^^

Ini Linknya..
 http://www.youtube.com/watch?v=N7-G6ORB0DU

BELAJAR TAJWID I

Kali ini saya mau ngeshare ke temen-temen tentang belajar tajwid dalam bacaan Al-Qur'an..
Sebelumnya, saya mau menyampaikan terlebih dahulu bahwa belajar tajwid ini sangatlah penting, karena bagaimana bisa kita hanya membaca Al-qur'an tapi asal-asalan tentunya apa yang kita baca pun seperti gak ada aturan bukan??untuk itulah saya mau mengingatkan temen-temen tentang pentingnya belajar Al-qur'an..mari temen-temen kita saling berbagi ilmu, karena sesungguhnya waktu kita diduniapun terbatas, untuk itu perbanyaklah melakukan ibadah..
oke..langsung saja...

PELAJARAN TAJWID I

(Permasalahan Umum yang tejadi dalam Membaca AL Qur’an
Pelajaran I, Hukum Mad)
Pada pelajaran kali ini kita akan medalami ilmu tajwid dengan metoda Mengetahui Kesalahan umum dalam Membaca Al Qur’an sekaligus penerapan ilmu dan kaidah-kaidah tajwid untuk mengatasi hal tersebut.
Metoda ini merupakan salah satu cara dalam mananamkan Pemahaman Ilmu tajwid yang agak berbeda dengan metode-metode pada umumnya. Dimana metode ini lebih besifat praktis dengan melihat gejala realitas yang terjadi pada masyarakat dalam mempraktekkan ilmu tajwid, kemudian memberikan solusi akan hal tersebut melalui kaidah tajwid yang telah dietapkan, secara bertahap sesuai dengan tingkat permasalahan dan kesulitannya.
Sebagaimana yang telah kita ketahui dalam pengantar ilmu tajwid, bahwa tujuan kita mempelajari ilmu tajwid adalah untuk menghindarkan lisan dari kesalahan dalam membaca Al Qur’an

Secara garis besar ada 4 Permasalahan/kesalahan umum yang sering terjadi dalam membaca Al Qur’an

1. Tidak konsisten dalam mengucapkan panjang dan pendek ketika membaca Al Qur’an

2. Tidak konsisten dan seimbang dalam membaca dengung (Gunnah)

3. Pengucapan Vokal yang tidak sem;urna tatkala melafalkan huruf-huruf di dalam Al Qur’an

4. Memantulkan huruf yang bukan tergolong kedalam huruf pantul ketika sukun

PELAJARAN 1. TIDAK KONSISTEN DALAM MENGUCAPKAN PANJANG
DAN PENDEK KETIKA MEMBACA AL-QUR’AN ( HUKUM MAD )

Ini merupakan masalah pertama dan sering kia temukan dalam praktik membaca Al Qur’an, dimana seseoang terkadang memanjangkan huruf yang tidak seharusnya dipanjangkan atau memendekkan huruf yang seharusnya dibaca panjang.
contoh : terlalu panjang membaca huruf mim Fathah (مَا) pada kata dibawah ini
مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ
Huruf mim pada kata diatas seharusnya cukup dibaca sepanjang dua harakat, akan tetapi yang terjadi adalah terkadang dibaca sampai empat atau lima harakat. ini merupakan sebuah kesalahan ,
atau misalnya tidak memnajangkan huruf jim fathah (جَاء ) pada contoh dibawah ini
إِذَا جَآءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ
Huruf jim pada contoh diatas seharusnya dibaca minimal lima atau sampai enam harakat, akan tetapi pada prakteknya hanya dibaca dua harakat atau bahkan tidak dipanjangkan sama sekali, ini Juga merupakan sebuah kesalahan.
Oleh karena itu sebagai solusi untuk memperbaiki hal ini maka kita harus mengetahui kaidah – kaidah dalam penerapan panjang dan pendeknya bacaan yang dikenal dengan Hukum Mad

Pengertian Mad
Mad secara bahasa berarti tambahan, sedangkan menurut istilah adalah memanjangkan lama suara ketika mengucapkan huruf Mad.
Huruf Mad ada tiga, yaitu :
1. Apabila Waw sukun diawali dengan huruf yang berharokat Dhommah ( َوْ )

2. Apabila Ya sukun diawali dengan huruf yang berharokat Kasroh ( َيْ )
3. Apabila Alif yang huruf sebelumnya adalah Fathah ( َ ا )
Pembagian Mad berdasarkan Lama memanjangkan huruf
1. Mad yang panjangnya 2 harokat, tidak lebih dan tidak kurang ( Mad ini biasa dkenal dengan Mad Ashli)
Mad ini terdiri dari lima macam, yaitu
a. Mad Thobii ; Mad yang terjadi apabila terdapat salahsatu dari huruf Mad yang tiga (dan tidak bertemu dengan Hamzah, Tasydid dan Sukun)
Contoh : إِيَّاكَ – فِيْ جِيْدِهَا – وَلاَ تُفْسِدُواْ فِيْ الأَرْضِ
Praktek : Surat Al- Fatihah, Al- Baqarah


b. Mad Badal ; Apabila terdapat hamzah bertemu dengan Huruf Mad
Contoh : إِيْتُوْنِيْ – إِيْماَنٌ – ءَادَمَ – أُوْتِيَ
Praktek : Surat Al-Baqarah
c. Mad ‘Iwadh ; Mad yang terjadi apabila berhenti pada huruf yang bertanwin fathah
Contoh : جُزْءًا – لَيْسُوْ سَوَآءً – حَبّاً وَنَبَاتاً – عَلِيْماً حَكِيْماً
Catatan :
- Cara membacanya adalah dengan tidak melafalkan Nun pada akhir katanya, contohnya; Aliiman, dibaca Aliimaa ( dengan memanjangkan ma sebanyak 2 harakat), demikian selanjutnya.
- Huruf hamzah yang bertanwin fathah terkadang terkadang didahului dengan Alif dan terkadang disudahi dengan alif seperti dua contoh terakhir diatas, cara membacanya sama, yaitu dua harokat.
- Pengecualian apabila berhenti pada Ta’ Marbutoh yang bertanwin fathah ( ةً ) maka cara membacanya tanwin berubah menjadi H, sehingga seolah-olah kita mengakhiri kata tersebut dengan H sukun ( هْ )
Contoh ;
وَعَدَكُمُ اللَّهُ مَغَانِمَ كَثِيرَةً

d. Mad Tamkin ; Mad yang terjadi apabila Ya karoh bertasdyid ( يِّّّّّّ ) bertemu dengan Ya sukun, maka masing-masing (Tasydid dan madnya) dibaca/ditahan 2 harakat.
Contoh ; النَّبِيِّينَ – وَإِذَا حُيِّيْتُمْ بِتَحِيَّةٍ
Praktek ; Surat Al-Muthoffifiin, Surat An-Nisa 

e. Mad Shilatin Qoshiroh ; Mad yang terjadi pada Ha Dhomir ( ه ) *bunyi Hu atau Ha yang bertemu dengan selain huruf Hamzah.
Contoh
لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ – مَآ أَغْنَى عَنْهُ مَالُهُ وَمَا كَسَبَ
Catatan : Ha Dhomir tidak dibaca panjang apabila sebelum atau sesudahnya adalah sukun, contoh ;
مَآ أَغْنَى عَنْهُ مَالُهُ وَمَا كَسَبَ – لَهُ الْأَسْمَآءُ الْحُسْنَى
Namun pengecualian dalam keadaan diatas,dimana H Dhomir tetap dibaca 2 harakat sekalipun didahului dengan huruf sukun, yaitu khusus pada Surat Al-Furqon ayat 69 ; yaitu pada kata
وَيَخْلُدْ فِيْهِ مُهَاناً

Praktek ; Surat Al-Lahab, ٍSurat Al-Baqarah (Ayat Kursi)
Kelima Jenis Mad ini termasuk kedalam kelompok Mad Ashli (Asal), dimana merupakan asal dari jenis Mad yang lain yang disebut sebagai Mad Far’i (cabang) karena merupakan pengembangan dari Mad Asli, yang insya Allah akan dibahas pada kaidah selanjutnya.
2. Mad yang bersifat pilihan 2, 4 atau 5 harokat
Mad ini terdiri dari 2 macam, yaitu :


a. Mad Jaiz Munfasili ; Mad yang terjadi apabila Mad (thobii) bertemu dengan hamzah dalam kata yang terpisah. Pada Mad ini biasa di beri tanda ~ diatas huruf mad.
Contoh :
- قُلْ يَآ أَيُّهَا الْكَافِرُوْنَ
-وَاعْلَمُوْآ أَنَّكُمْ إِلَيْهِ تُحْشَرُوْنَ
-الَّذِيْ أَنْقَضَ ظَهْرَكَ
Perhatikanlah cotoh diatas…..
Pada contoh yang pertama huruf Yaa ( يَا ) pada kata Yaa Ayyuhal Kaafiruun asalnya adalah mad thobii, dimana ia hanya dibaca sepanjang 2 harokat, tidak lebih dan tidak kurang. Namun ketika ia bertemu dengan Huruf Hamzah ( أ ) dalam kata yang terpisah ( Hamzah bukan bagian dari kata يَا ), maka ia menjadi Mad Jaiz Munfasili, boleh dibaca 2, 4, hingga 5 harokat.
Demikian halnya pada contoh selanjutnya
*Oleh karena itu Mad ini berasal dari mad thobii dengan sebab bertemunya mad dengan huruf hamzah


Praktek ; Surat Al-Baqarah, Al-kafirun
b. Mad Shilatin Thowilah ; Mad yang terjadi apabila Ha Dhomir ( ه ) bertemu dengan Hamzah
Contoh ;
يَحْسَبُ أَنَّ مَالَهُ أَخْلَدَهُ – مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ
Perhatikanlah contoh diatas…
Huruf Ha yang berharokat dhommah pada kata مَالَهُ pada contoh yang pertama asalnya adalah Mad Shilatin Qosiroh, hanya dibaca 2 harokat, namun tatkala bertemu dengan Hamzah (أ ) Maka ia menjadi Mad Shilatin Towilah
*Oleh karena itu Mad ini berasal dari Mad Shilatin Qosiroh dengan sebab bertemunya mad dengan hamzah
3. Mad yang panjangnya 5 harokat ketika bersambung (Washol) dan 6 harokat ketika berhenti
Pada kaidah ini hanya terdapat satu jenis mad yaitu Mad Wajib Muttasili


Mad Wajib Muttasili adalah mad yang terjadi apabila mad (thobii) bertemu dengan Hamzah dalam satu padanan kata.
Contoh :
أُوْلَـئِكَ – سَوَآءٌ عَلَيْهِمْ – إِذَا جَآءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ
Perhatikanlah contoh diatas,
Pada contoh yang pertama huruf jim ( ج ) pada kata “Jaa” (جَآء ) asalnya adalah Mad Thobii hanya dibaca sepanjang 2 harokat, tidak lebih dan tidak kurang. Namun ketika ia bertemu dengan Huruf Hamzah ( أ ) dalam satu padanan kata ( Hamzah merupakan bagian dari kata “Jaa-a”), maka ia menjadi Mad Wajib Muttasili dibaca 5 harokat ketika bersambung, dan apabila berhenti dibaca 6 harokat.
* Oleh karena itu Mad ini juga berasal dari mad thobii dengan sebab bertemunya mad dengan huruf hamzah
Demikian halnya dengan contoh yang lainnya.
Praktek ; Surat An-Nashr, Surat Al-Baqarah
4. Mad yang panjangnya 6 harokat, tidak lebih dan tidak kurang
Mad ini terdiri dari 5 macam


a. Mad Lazim Kilmi Mutsaqqal ; Mad yang terjadi apabila huruf Mad (Thobii) bertemu dengan huruf yang bertasydid dalam satu kata.
Contoh :
وَلاَ الضَّآلِّيْنَ – يُوَآدُّونَ مَنْ حَآدَّ اللَّهَ – فَإِذَا جَآءَتِ الطَّآمَّةُ الْكُبْرَى
Perhatikanlah contoh diatas…
Pada huruf Dho pada kata Waladdhoollin ( ض ) asalnya adalah mad Thobii, hanya dibaca 2 harokat, namun tatkala bertemu dengan Huruf Lam yang bertasydid ( لّ ) maka ia menjadi Mad Lazim Kilmi Mutsaqqal, dipanjangkan menjadi 6 harokat.
*mad ini merupakan pengembangan dari mad (thobii) dengan sebab tasydid.
Apabila tidak dalam satu padanan kata (huruf mad dan huruf bertasydid berada dalam kata yang terpisah) maka ia tidak dipanjangkan. contohnya pada kata   مَنْ ذَا الَّذِي
Pada contoh diatas huruf Dzal pada kata dza (adalah Mad Thobii) bertemu dengan lam yang bertasydid, namun karena bukan dalam satu padanan kata ( dza dan alladzi adalah dua kata yang berbeda), maka dia tidak dipanjangkan.
Praktek : Surat Al-Fatihah, Surat Al Mujadilah, Surat An-Naziat

b. Mad Lazim Kilmi Mukhaffaf ; Mad yang terjadi apabila Mad Badal bertemu dengan Huruf Sukun.
Mad ini hanya terjadi pada beberapa ayat di dalam Al-Qur’an, yaitu pada Surat Yunus, ayat 51 dan 91
-ءَآلْآنَ وَقَدْ كُنتُم بِهِ تَسْتَعْجِلُونَ
-ءَآلْآنَ وَقَدْ عَصَيْتَ قَبْلُ وَكُنتَ مِنَ الْمُفْسِدِينَ


c. Mad Farqu ; Mad yang terjadi apabila Mad Badal bertemu dengan huruf yang bertasydid.
Mad ini hanya terjadi pada beberapa ayat didalam Al-Qur’an, yaitu Surat Al-An’am, ayat 143-144, dan Surat An-Naml, Ayat 59.
Lafadznya adalah :
-ءَآللَّهُ خَيْرٌ أَمَّا يُشْرِكُون

-قُلْ ءَآلذَّكَرَيْنِ


d. Mad Lazim Harfi Mutsaqqal ; Mad yang terjadi pada Huruf-huruf Muqoth-to’ah ( potongan huruf) yang terdapat di beberapa awal/pembuka Surat (Fawatihussuwar).
Huruf-huruffnya adalah :
Cara membacanya adalah sesuai dengan hurufnya, dan disertai dengan Ideghom, dengan panjang 6 harokat.
Huruf-hurufnya adalah :
ن – ق – ص – ع – س – ل – ك – م )نقص عسلكم(
Contoh :
الم – طسم – المص
Perhatikan huruf yang digaris merah pada contoh diatas, Lam pada contoh pertama dibaca 6 harokat dan diideghomkan (dileburkan) dengan Mim
Praktek : Surat Al-Baqarah, dan beberapa Surat yang terdapat Huruf2 Muqoth-to’ah.


e. Mad Lazim Harfi Mukhoffaf ; Mad yang terjadi pada Huruf-huruf Muqoth-to’ah ( potongan huruf) yang terdapat di beberapa awal/pembuka Surat (Fawatihussuwar).Cara membacanya adalah sesuai dengan hurufnya, dan tidak disertai dengan Ideghom, dengan panjang 6 harokat.
Contoh :
Huruf-huruffnya adalah :
ن – ق – ص – ع – س – ل – ك – م )نقص عسلكم(
Contoh ;
عسق – الر – كهيعض – ن – يس
Praktek : Surat Maryam, Yasin, Nun,….
5. Mad Yang bersifat pilihan 2, 4 atau 6 harokat
Mad ini terdiri dari 2 jenis


a. Mad ‘Arid Lissukun ; Mad yang terjadi apabila Mad Thobii berada sebelum huruf yang berhenti (diwaqofkan).
Contoh :
الرَّحْمـنِ الرَّحِيْمِ – قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ – وَمِمَّا رَزَقْنَاهُم يُنفِقُونَ
Perhatikanlah contoh diatas, pada contoh yang pertama, mad thobii yaitu حِيْ pada kata الرَّحِيْمِ asalnya hanya dibaca 2 harokat, tidak lebih, namun karena ia jatuh sebelum Mim yang berhenti (waqof), maka ia menjadi Mad ‘Arid Lissukun, boleh dibaca 2, 4, atau 6 harokat, demikian halnya dengan contoh selanjutnya.
*Oleh karena itu mad ini merupakan pengembangan dari Mad Thobii dengan sebab beremunya mad dengan Sukun.
Umumnya Mad ini sering kita dapatkan pada akhir-akhir ayat.
Praktek : Surat Al-Faatihah, Surat Al-Baqarah.
b. Mad Liin ; Mad yang terjadi apabila berhenti pada suatu huruf yang sebelumnya adalah waw atau ya sukun yang didahului oleh huruf yang berharokat Fathah.
Contoh :
رِحْلَةَ الشِّتَاء وَالصَّيْفِ – الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ
Praktek : Surat Al-Baqarah, Surat Quraisy
Demikianlah Kaidah-kaidah yang penting untuk kita pelajari dan ingat dalam rangka mengatasi kekeliruan dalam menentukan panjang dan pendek bacaan.
Kaidah yang pertama merupakan Mad Ashli ( Mad Dasar) sedangkan Kaidah kedua hingga kelima merupakan Mad Far’i (Mad cabang) yaitu pengembangan dari Mad Ashli dengan sebab Hamzah, Sukun, dan Tasydid.
Semoga pembahasan ini bermanfaat.
- Wallaahu a’lam bi Shawab -

Kamis, 20 Juni 2013

Arti Cinta Bagiku...

Apa arti cinta...??
Bagiku cinta itu sederhana dan tidak rumit.. yang rumit itu cara kita memikirkannya..padahal cinta tumbuh dihati bukan di kepala.. jadi biarlah cinta itu akan selalu mengalir indah di dasar hati kita..tentunya cinta yang indah itu cinta karena Allah sehingga kita tidak akan berani mendahului takdirnya untuk mengungkapkannya, diwaktu yang belum tepat yang diri kita sendiri belum siap untuk melangkah ke jenjang pernikahan.

Apa yang bisa kita lakukan sampai tiba saatnya sang cinta diungkapkan??
Sebelum waktunya itu tiba kita hanya bisa mengungkapkan cinta itu kepada sang Khalik yaitu Allah SWT, titip rindu dan do'a kepadaNya, insyaAllah Allahpun akan menyampaikannya langsung kehatinya :D.

Terkadang tak bisa dipungkirin, kita itu pemilih sekali dalam mencari jodoh, hal itu wajar menurutku karna kita bebas memilih. Namun, jangan terlalu berlebihan dalam memilih dan menilai manusia. Allahpun tidak suka bukan dengan hambaNya yang berlebihan.

Jujur saja akupun sangat pemilih sekali dalam hal mencari jodoh. Namun, hal utama yang aku dahului adalah agamanya. Karna bagiku Agama itu 1 dan yang lain adalah 0.

Semoga..temen2 sekalian istiqomah menjaga perasaan suka kalian kepada pasangan kalian ya..karena sejatinya rasa suka itu tidak perlu diumbar apalagi di sebut setiap saat sehingga menjadi hambar nantinya..dan semoga kita mendapatkan jodoh yang terbaik aqidahnya, terbaik juga akhlaknya, aamin..
Sampai Jumpa di episode berikutnya..^^

Ayah

Ayah mungkin sosok yang tidak Populer dalam kehidupan kita karena terkalahkan oleh sesosok Ibu dilingkungan kita akan tetapi bagi segelintir orang sosok ayah adalah sebagai Pahlawan bagi kita yang sudah sangat amat berjasa dalam kehidupan kita di dunia, Okelah jangan panjang-panjang penjelasannya kita langsung saja untuk membaca Puisi untuk Ayah dibawah ini.

AYAH SEGALANYA UNTUKKU
Oleh Clara

Ayah..
Beribu kata telah kau ucapkan..
Beribu cinta tlah kau berikan ..
Beribu kasih telah kau curahkan..
Hanya untuk anak mu..

Ayah..
Kau ajarkan ku tentang kebaikan..
Kau tunjukan ku tentang arti cinta..
Kau jelaskan ku tentang makna kehidupan..
Dan kau mendidik ku dengan sungguh kasih sayang..

Ayah..
Betapa mulianya hati mu..
Kau korbankan segalanya demi anak mu..
Kau banting tulang hanya untuk anak mu..

Kini ku berjanji untuk semua kerja keras mu..
Ku berjanji untuk semua kasih sayang mu..
Dan ku berjanji untuk ketulusan hati mu..
Bahwa aku akan selalu menjaga mu..
Aku akan selalu menyayangi mu hingga akhir hiup ku..

Terima kasih ayah untuk semua kasih sayang mu..

Rabu, 19 Juni 2013

Kau Adalah Wanita Tercantik

Seperti janji matahari
Selalu datang esok pagi
Bagai embun di dedaunan
Bening hati tanpa balasan

Tapi kami
Hanya ingat marah dan larangmu, suruh dan tidakmu
Tapi kami
Lupa sayang dan lembutmu, kasih dan bebanmu

Seperti janji sepotong lilin
Habis terbakar demi terang
Bagai huruf A dalam kata doa
Laksana nada do dalam sebuah lagu
Kau selalu ada dan melengkapi
Kau adalah wanita tercantik… Bunda.

Selasa, 11 Juni 2013

Harapan dan Penantian seseorang

Merunduk aku dalam sebuah cita..
Mendayuh aku dalam satu harapan..
Sendiri aku mengepakkan sayap..
Kemana cahaya itu datang..

Aku tak pernah lelah mewujudkan angan..
Yang belum sempat aku raih..
Tapi satu keyakinan..
Dimana mutiara dalam kerang..
Tercipta dalam sebuah tangisan..

Jejak kaki yang tak pernah hilang..
tetap menuntunku..
Dimana air mengalir..
dan bunga mawar itu tercium..

Haus dahaga..
Terobati dengan setetes air..
Bahagia itu datang..
Disaat sayapku tak dapat terbang lagi..

Wangi mawar mengundang sejuta kumbang..
Tetapi aku tetap menanti..
Sang kupu-kupu itu datang untuk membalut sayapku yang retak..