Kamis, 27 Februari 2014

Menjadi Murobbi Impian..



 Awal saya mengenal kata ini "Murobbi" ketika saya menginjak usia dikampus telkom Bandung. Dahulu pernah saya ditawarin menjadi seorang murobbi oleh kakak senior saya, padahal ilmu saya benar2 kosong saat itu. ya.. jadinya saya takut untuk melangkah membantu lembaga kedakwahan, alhasil saya lari dari dunia kedakwahan.. sampai akhirnya saya menyadari kesalahan saya.. bahwa kita hidup bukan hanya untuk menumpang makan didunia ini, tetapi selayaknya dunia ini hanya persinggahan saja. Oleh karena itu, tidak berguna harta banyak, kecantikan yang luar biasa jika semua itu tidak ada fungsinya sama sekali di jalan Allah.. nah disini saya ingin menjelaskan bagaiman definisi murobbi impian umat sebenarnya???

Murobbi..adalah suatu peran yang sangat berat untuk dilakoni dan memiliki makna yang sangat penting. Murobbi yang berkualitas tentunya menjadi impian bagi umat islam. Murabbi adalah isim fa’il yang kedudukan wazannya adalah sebagai pelaku dalam hal ini untuk mendidik. Didikan seperti hal apa yang diberikan??, tentu banyak hal yang bisa diajarkan oleh seorang pendidik karena pendidik merupakan kata benda yang universal maknanya.

Tidak asing bukan dengan kata pendidikan??, karena dalam islam itu disebut sebagai tarbiyah. Mereka yang tergolong tarbiyah pastinya akan memiliki murobbi dalam setiap halaqohnya(kelompok lingkarannya). Salah satu perangkat paling penting dalam proses tarbiyah adalah Murobby, karena pada hakekatnya murobbi merupakan  sumber atau penyalur ilmu untuk disampaikan kepada mutarobinya. Sebab itulah peranan murobby sangat mempengaruhi keberlangsungan serta output dari kegiatan tarbiyah.
Murobbi tentunya berasal dari kader-kader dakwah yang berkualitas, yang sebelumnya merasakan terlebih dahulu menjadi mutarobi. Mereka yang sudah terbina dan siap, biasanya akan diterjunkan menjadi seorang murobbi, namun mirisnya kebanyakan kader-kader dakwah tersebut menolak ataupun merasa dirinya belum pantas dengan banyak alasan, diantaranya merasa dirinya tidak banyak memiliki ilmu agama, merasa belum pantas karena belum dapat menjalankan ajaran dan amalan-amalan agama dengan sempurna serta alasan-alasan lainnya. Alasan-alasan itulah yang menjadikan para calon murobbi meragukan dirinya sendiri. Hal ini banyak dialami oleh para calon murobbi yang menjadi generasi penerus. Rasa ragu yang dialami para calon murobbi tersebut timbul karena mereka belum berani mencobanya, sedangkan proses untuk menjadi murobbi itu dilalui dengan banyak tahapan yaitu salah satunya mencoba terjun ke dunia halaqoh(liqo).
Jika mencobanya saja tidak berani bagaimana mungkin kepribadian menjadi seorang murobbi itu terbentuk. Kalau kita selalu merasa tidak pantas, kapan kita ikut berkontribusi dalam menegakkan agama ALLAH?? Apa kita mau menjadi umat islam,ketika kejayaan islam suatu saat nanti, yang hanya berdiri dibelakang, ikut senang layaknya kita menonton permainan bola. Sedangkan jika kita menjadi lakonnya akan sangat senang lebih dari yang menonton. Sejatinya kita hidup didunia ini tidak boleh hanya menerima tanpa memberi. Komitmen kita ialah memberi buah terbaik kepada masyarakat tanpa mengharap ganjaran yang besar. Selama matahari masih bersinar, dan selama jantung itu masih berdetak disitulah kontribusi kita berterusan

 Murobbi idaman tidak terlahir dari kader-kader yang lemah fisiknya, lemah ilmunya, lemah akhlaknya maupun lemah komitmennya. Namun, murobbi idaman lahir dari sebuah rasa imannya kepada ALLAH yang terus mendorong ia untuk menegakkan agama islam. Rasa percayanya akan janji Allah kepadanya yang membuat ia akan memiliki fisik yang kuat, ilmu yang banyak, akhlak yang kokoh serta komitmen yang akan senantiasa menjaganya agar selalu istiqomah di jalan ALLAH.  Hal yang mereka lakukan semata-mata hanya mengharapkan ridho dari ALLAH Swt.
Seorang murobbi adalah yang akan berperan sebagai penyambung mata rantai dakwah dengan memiliki pembentukan karakter yang baik, komitmen yang kuat, serta penyalur nilai-nilai agama yang baik di masyarakat. Sehingga ketika ia memiliki semua nilai kualitas tersebut, menghantarkannya menjadi murobbi impian masa depan.