Awal saya mengenal kata ini "Murobbi" ketika saya menginjak usia dikampus telkom Bandung. Dahulu pernah saya ditawarin menjadi seorang murobbi oleh kakak senior saya, padahal ilmu saya benar2 kosong saat itu. ya.. jadinya saya takut untuk melangkah membantu lembaga kedakwahan, alhasil saya lari dari dunia kedakwahan.. sampai akhirnya saya menyadari kesalahan saya.. bahwa kita hidup bukan hanya untuk menumpang makan didunia ini, tetapi selayaknya dunia ini hanya persinggahan saja. Oleh karena itu, tidak berguna harta banyak, kecantikan yang luar biasa jika semua itu tidak ada fungsinya sama sekali di jalan Allah.. nah disini saya ingin menjelaskan bagaiman definisi murobbi impian umat sebenarnya???
Murobbi..adalah suatu peran yang sangat berat untuk dilakoni
dan memiliki makna yang sangat penting. Murobbi yang berkualitas tentunya
menjadi impian bagi umat islam. Murabbi adalah isim fa’il yang kedudukan
wazannya adalah sebagai pelaku dalam hal ini untuk mendidik. Didikan seperti
hal apa yang diberikan??, tentu banyak hal yang bisa diajarkan oleh seorang
pendidik karena pendidik merupakan kata benda yang universal maknanya.
Tidak asing bukan dengan kata pendidikan??, karena dalam
islam itu disebut sebagai tarbiyah. Mereka yang tergolong tarbiyah pastinya
akan memiliki murobbi dalam setiap halaqohnya(kelompok lingkarannya). Salah
satu perangkat paling penting dalam
proses tarbiyah adalah Murobby, karena pada hakekatnya murobbi merupakan
sumber atau penyalur ilmu untuk disampaikan kepada mutarobinya. Sebab itulah
peranan murobby sangat mempengaruhi keberlangsungan serta output dari kegiatan
tarbiyah.
Murobbi tentunya berasal dari kader-kader dakwah yang berkualitas,
yang sebelumnya merasakan terlebih dahulu menjadi mutarobi. Mereka yang sudah
terbina dan siap, biasanya akan diterjunkan menjadi seorang murobbi, namun mirisnya
kebanyakan kader-kader dakwah tersebut menolak ataupun merasa dirinya belum pantas dengan banyak
alasan, diantaranya merasa dirinya tidak banyak memiliki ilmu agama, merasa
belum pantas karena belum dapat menjalankan ajaran dan amalan-amalan agama
dengan sempurna serta alasan-alasan lainnya. Alasan-alasan itulah yang
menjadikan para calon murobbi meragukan dirinya sendiri. Hal ini banyak dialami
oleh para calon murobbi yang menjadi generasi penerus. Rasa ragu yang dialami
para calon murobbi tersebut timbul karena mereka belum berani mencobanya,
sedangkan proses untuk menjadi murobbi itu dilalui dengan banyak tahapan yaitu
salah satunya mencoba terjun ke dunia halaqoh(liqo).
Jika
mencobanya saja tidak berani bagaimana mungkin kepribadian menjadi seorang
murobbi itu terbentuk. Kalau kita selalu merasa tidak pantas, kapan kita ikut
berkontribusi dalam menegakkan agama ALLAH?? Apa kita mau menjadi umat islam,ketika
kejayaan islam suatu saat nanti, yang hanya berdiri dibelakang, ikut senang
layaknya kita menonton permainan bola. Sedangkan jika kita menjadi lakonnya
akan sangat senang lebih dari yang menonton. Sejatinya kita hidup didunia ini tidak boleh hanya menerima tanpa memberi. Komitmen
kita ialah memberi buah terbaik kepada masyarakat tanpa mengharap ganjaran yang
besar. Selama matahari masih bersinar, dan selama jantung itu masih berdetak disitulah
kontribusi kita berterusan
Murobbi idaman tidak terlahir dari kader-kader yang lemah
fisiknya, lemah ilmunya, lemah akhlaknya maupun lemah komitmennya. Namun,
murobbi idaman lahir dari sebuah rasa imannya kepada ALLAH yang terus mendorong
ia untuk menegakkan agama islam. Rasa percayanya akan janji Allah kepadanya
yang membuat ia akan memiliki fisik yang kuat, ilmu yang banyak, akhlak yang
kokoh serta komitmen yang akan senantiasa menjaganya agar selalu istiqomah di
jalan ALLAH. Hal yang mereka lakukan semata-mata hanya
mengharapkan ridho dari ALLAH Swt.
Seorang murobbi adalah yang akan berperan sebagai penyambung
mata rantai dakwah dengan memiliki pembentukan karakter yang baik, komitmen
yang kuat, serta penyalur nilai-nilai agama yang baik di masyarakat. Sehingga
ketika ia memiliki semua nilai kualitas tersebut, menghantarkannya menjadi
murobbi impian masa depan.